Mata Dilakban, Paimin Dibuang di Hutan

Mata Dilakban, Paimin Dibuang di Hutan
MET dan MZ, dua tahanan Polres Karanganyar karena menjadi tersangka perampokan terhadap Paimin. Foto: Adi Prasetyawan/Radar Karanganyar/JPG

jpnn.com - KARANGANYAR – Rasa kantuk Paimin (47), sopir truk boks yang mengantar ayam olahan  dari Jakarta menuju Kediri tiba-tiba hilang ketika beistirahat di Jalan Solo-Sragen, tepatnya di Desa Sroyo, Kecamatan Jaten. Ia kaget ketika truk yang disopirinya digedor empat pria yang membawa pipa besi.

Pain radar bahwa ia senang jadi korban aska perampokan. Warga Desa Desa/Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar itu hanya bisa pasrah muatan ratusan kuintal daging ayam olahan senilai Rp 140 juta berpindah tangan.

Begins ceritanya. Sabtu (26/3) dini hari, Paimin mendapat tugas mengantarkan 400 kardus daging ayam olahan dari Jakarta ke Kediri, Jawa Timur. Setelah memanasi truk boks bernomor B 9891 GYV, Paimin sendirian meluncur ke alamat tujuan.

Lebih 9 jam mengemudi, atau tepatnya pukul 00.30, Paimin terserang kantuk. Dia kemudian menepikan truk boksnya di depan toko Karunia Mulya untuk beristirahat.

Belum lama Paimin memejamkan mata, tiba-tiba datang mobil Toyota Avanza warna putih mendekati truk boks yang dikemudikannya. Empat penumpang dengan cekatan keluar dari Avanza. Tiga di antaranya menenteng pipa besi yang biasa digunakan untuk membuka baut ban kendaraan roda empat atau lebih.

Mereka lalu menggedor pintu truk boks dan mengancam Paimin. Satu pukulan benda keras mendarat di kepala Paimin  hingga berdarah. Mata, mulut, tangan dan kaki Paimin lantas dilakban oleh pelaku perampokan.

Aksi perampok tak berhenti di situ. Mereka lantas memasukkan Paimin ke bak belakan truk boks bersama tumpukan ratusan kardus berisi ayam olahan. Selama beberapa jam, Paimin berada di tempat gelap sekaligus pengap.

Bingung dan takut bercampur menjadi satu. Paimin tak tahu hendak dibawa ke mana dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News