Mata Pertama

Oleh Dahlan Iskan

Mata Pertama
Foto: disway.id

"Kami sekeluarga sudah mendaftar, tetapi baru tiga orang yang mendapat kartu donor," ujar Jessika.

Saya pun baru tahu dari dokter Dini. Bahwa satu kornea dari pendonor bisa diberikan pada lima orang buta. Tergantung kondisi yang buta.

Saya bertemu dokter Dini secara kebetulan. Sama-sama akan menonton teater di Ciputra Hall Surabaya Sabtu malam. Yakni teater Gandrik-nya Butet Kartarajasa. Dengan lakon Para Pensiunan.

Dokter Dini masih begitu muda. Namun dua tahun terakhir sudah melakukan 70 kali transplan mata di Surabaya.

"Sulit sekali mendapat donor mata di Indonesia," ujar dokter Dini. "Biasanya kami impor dari Nepal atau Srilanka," tambahnyi.

Dua negara Buddha itu memang jadi sumber utama donor mata dunia. "Sekarang ini ada 20 orang yang antre di RS Mata Undaan Surabaya," ujar dokter Dini.

Saat berbincang dengan dokter Dini teman saya ikut mendengarkan. Namanyi Rina. Asli Batu. Saya pernah menjadi atasannyi.

"Saya sudah lama ingin donor mata, tetapi tidak tahu mendaftar ke mana," ujar Rina. "Sekarang saya mendaftar ke dokter Dini," katanyi. "Saya dan seluruh keluarga. Bapak ibu saya juga," tambah Rina.

Baru satu orang ini yang benar-benar telah jadi donor mata di Jatim: Iwan Santoso. Ia orang Malang. Meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal. Jumat lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News