Mati Gaya, Liverpool Kalah dari Flamengo 0-3

Mati Gaya, Liverpool Kalah dari Flamengo 0-3
Legenda sepak bola Brazil dan Flamengo Zico (kiri) menggiring bola dikawal legenda Liverpool Kenny Dalglish dalam pertandingan Piala Interkontinental 1981 di Stadion Nasional, Tokyo, Jepang. Foto: Twitter@FIFAcom

Tentu saja, Klopp bukanlah sosok yang mengharapkan kontribusi duo Brazil kembali jadi penyelamat Liverpool atau kehadiran sosok Van Dijk sebagai tembok utama pertahanan semata.

Itu pula alasan Van Dijk tak meraih gelar Ballon d'Or 2019, sebab segala capaian Liverpool harus dilihat sebagai raihan sebuah tim, tidak seperti Lionel Messi yang boleh dibilang dua musim beruntun menyelamatkan kursi kepelatihan Ernesto Valverde di Barcelona.

Klopp masih bisa mengharapkan kecemerlangan dari para penggawanya yang lain seperti Mohamed Salah, Sadio Mane atau Divock Origi, sosok yang dianggap "klenik" oleh sebagian pendukung Liverpool atas kontribusinya di berbagai momen penting The Reds musim lalu.

Yang pasti, Klopp harus mencegah Liverpool mengalami "mati gaya" lagi setelah 38 tahun berselang menghadapi lawan yang sama, demi mempersembahkan trofi Piala Dunia Antarklub perdana sepanjang sejarah klub Merseyside Merah.

Dan jika berbicara tentang sebuah skenario klasik, apa jadinya jika Alisson dan Firmino bisa muncul lagi sebagai pahlawan kemenangan Liverpool. Skenario yang pantas menyandang tajuk "pembunuhan" klub Brasil di tangan legiun Brasil. (antara/jpnn)

Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :

Liverpool kalah 0-3 dari Flamengo pada Piala Interkontinental di Tokyo Jepang, Desember 1981.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News