Mati Lampu, Presiden Minta Maaf, Menteri Mengundurkan Diri

Mati Lampu, Presiden Minta Maaf, Menteri Mengundurkan Diri
78 persen wilayah Taiwan mengalami mati listrik pada Selasa (15/8). Foto: Reuters

Para pekerja yang belum pulang saat listrik mati juga harus turun lewat tangga. Padahal, rata-rata warga perkotaan berkantor di gedung-gedung pencakar langit.

Ketika sampai rumah, mereka harus kembali naik tangga agar bisa sampai di apartemennya. Penduduk mengeluh karena listrik baru kembali normal kemarin sore.

Negara berpenduduk 23 juta jiwa itu tengah panas-panasnya. Suhu udara mencapai 32 derajat Celsius. Mereka harus ”menikmati” udara panas tersebut tanpa bisa mendinginkan diri di ruangan berpenyejuk.

Berdasar hasil penyelidikan awal, penyebabnya adalah kesalahan pekerja saat mengganti alat tertentu di CPC Corp. Itu adalah perusahaan yang menyuplai gas alam ke Taiwan Power Co.

Lantaran kesalahan tersebut, enam generator di pembangkit listrik di Taoyuan mati dan mengakibatkan insiden mati lampu itu. CPC Corp menyatakan bakal membayar ganti rugi kepada Taiwan Power Co.

Belum diketahui apakah presiden akan meminta petinggi CPC Corp dan Taiwan Power Co mundur dari jabatannya atau tidak. Keduanya sama-sama perusahaan milik negara.

Juru Bicara Pemerintah Hsu Kuo-yung menegaskan, petinggi dua perusahaan itu harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. (Reuters/AFP/AP/sha/c16/any)


Taiwan gelap gulita pada Selasa malam (15/8). Listrik padam di 78 persen wilayah negara yang dipimpin Presiden Tsai Ing-wen itu.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News