Matikan Industri Nasional, Pembelian Tank Leopard Ditolak

Matikan Industri Nasional, Pembelian Tank Leopard Ditolak
Matikan Industri Nasional, Pembelian Tank Leopard Ditolak
Jika tetap dilakukan, menurut Muzzammil, hal ini mempertegas bahwa Kemenhan lemah dalam visi kemandirian teknologi dalam negeri. Fenomena ini sangat kontras dengan opini publik yang sedang bergairah mendukung kemandirian industri dalam negeri yang dipicu oleh mobil Esemka yang dibuat oleh pelajar SMK dan dipromosikan oleh Wali Kota Solo.

Muzzammil juga mempertanyakan alasan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang membeli 100 Tank Leopard bekas ini untuk alih teknologi. “Hal itu tidak perlu dilakukan dengan membeli tank bekas 100 unit yang menelan biaya 280 juta US dolar. Serahkan saja kepada PT Pindad atau PT DI untuk melakukan riset peningkatan kualitas tank yang sudah mereka produksi sehingga bisa setara dengan Tank Leopard”. Ujarnya.

Selain itu, Muzzammil khawatir dengan rencana pembelian tank Leopard dari Belanda malah merugikan citra Indonesia di Dunia Internasional karena Parlemen Belanda menolak penjualan Tank tersebut ke Indonesia. Alasannya, track record Indonesia tidak bagus dalam penegakan HAM.

“Kita harus menjaga harga diri bangsa Indonesia, jika pengajuan pembelian tank tersebut ditolak dan menjadi isu internasional tentu merusak citra Indonesia di Dunia Internasional,” ujarnya.

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf menolak rencana Kementerian Pertahanan membeli 100 unit Tank Leopard bekas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News