Mau Diapakan Ratusan Imigran itu? Ini Penjelasan Kemenlu

Selama ini, lanjut Tata, pemerintah Indonesia tetap menggunakan prinsip non-refoulement. Prinsip tersebut adalah sikap yang menolak pengembalian korban ke negara asal atau lain yang bisa membuat kebebasan atau hidup mereka terenggut. Karena itu, papar dia, pemerintah RI terus berusaha memberikan suaka terhadap imigran yang menjadi korban di negara lain.
”RI memang bukan anggota Convention of Refugees 1951 oleh UNHCR (Komisi Tinggi Penanganan Pengungsi PBB). Tapi, pemerintah tetap menangani para imigran pengungsi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, rombongan yang baru diselamatkan kemarin membuat jumlah pencari suaka di Aceh mencapai ribuan. Sebelumnya, pemerintah mencatat 582 pengungsi pada 10 Mei. Sedangkan negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia sudah tegas menolak para pencari suaka.
Menurut lansiran AFP, Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jaafar menyatakan bahwa negerinya tidak menerima para pengungsi. Dia mengatakan harus bertindak realistis dengan tak mengizinkan para pengungsi mendarat.
”Kami harus memberikan pesan yang tegas bahwa mereka tidak diterima di sini. Kami sudah memperlakukan orang yang melanggar batas dengan manusiawi. Tapi, jangan sampai mereka merasa bebas ke sini,” tegas dia. (bil/c11/end)
JAKARTA – Lagi, gelombang pencari suaka nyasar ke Aceh. Kemarin, hampir 800 imigran Myanmar dan Bangladesh diselamatkan dengan ditarik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan
- Sepanjang 2024, BPJS Kesehatan Catat Jumlah Peserta Aktif JKN & Penerimaan Iuran Melonjak