Mau ke Sekolah Harus Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai

Mau ke Sekolah Harus Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai
Siswa menyeberangi Sungai Ciberang menggunakan rakit. Foto: Radar Banten

jpnn.com, LEBAK - Para pelajar di Kampung Lembur Sawah, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten, harus bertaruh nyawa ketika akan berangkat ke sekolah.

Tiap pagi dan siang hari, mereka harus menyeberangi Sungai Ciberang menggunakan rakit, karena jembatan gantung yang biasa dilalui kondisinya rusak dan sedang diperbaiki.

Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, puluhan siswa SD Negeri 3 Sajira yang berasal dari Lembur Sawah pulang dari sekolah. Mereka tidak bisa melintasi jembatan yang sedang diperbaiki pemerintah desa setempat.

BACA JUGA: Miris...Mau ke Sekolah Harus Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai

Untuk itu, para siswa turun ke bantaran sungai. Di sana dua orang warga telah siap menyeberangkan anak-anak ke seberang sungai dengan menggunakan rakit bambu yang biasa digunakan untuk mengambil pasir.

“Sejak masuk sekolah, saya dan anak-anak di Lembur Sawah harus menyeberangi Sungai Ciberang untuk bisa sampai ke sekolah yang ada di Desa Sajira,” kata Salman, siswa kelas VI SDN 3 Sajira, dilansir Radar Banten, Jumat (19/7).

Salman mengaku kondisi tersebut membuatnya takut tercebur ke sungai. Apalagi, tidak ada pengamanan sama sekali, seperti pelampung atau peralatan lainnya.

BACA JUGA: SALUT! Siswa Seberangi Banjir Besar Demi ke Sekolah

Karena jembatan gantung yang biasa dilalui kondisinya rusak dan sedang diperbaiki, para pelajar dan warga harus menyeberangi Sungai Ciberang menggunakan rakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News