Mau Lebih Puas? Ambil Paket 7 Hari 6 Malam

Mau Lebih Puas? Ambil Paket 7 Hari 6 Malam
Turis menyaksikan Cheetah memanjat pohon di Masai Mara. Foto: TOMY C. GUTOMO/JAWA POS

Saat itu waktu menunjukkan pukul 13.30. Ketika semua kaca ditutup, panasnya bukan main. Bila dibuka, debunya menyeruak masuk ke kabin. Meski kondisi jalan seperti itu, Onesmus tetap mengemudi dengan kencang. ”Jalanan ini makanan saya sehari-hari,” katanya lantas tertawa.

Di sepanjang jalan kami sering melihat orang Masai, baik anak-anak maupun orang dewasa, menggembala ternak. Mereka melambaikan tangan kepada setiap rombongan turis yang lewat.

Di tengah perjalanan, kami berhenti lagi karena ada rombongan turis dari Italia yang kaca mobilnya pecah lantaran terkena lemparan batu anak Masai yang iseng.

”Itu anak-anak main ketapel,” kata Kyoko Limo, staf biro perjalanan yang ikut dalam rombongan kami. Dia bertugas menyiapkan makanan bagi kami selama bersafari.

Tepat pukul 16.00 kami tiba di Masai Mara. Onesmus langsung mengantar kami ke Enchoro Wildlife Camp. Di sana kami melakukan registrasi dan menurunkan tas. Setelah itu kembali ke mobil untuk bersafari.

Atap mobil kami sudah dibuka. Semua mobil safari memang dimodifikasi khusus agar bisa dibuka atapnya. Sehingga penumpangnya bisa berdiri dan melihat dengan bebas selama bersafari.

Jarak kamp dengan Oloolaimutia Gate hanya 1 km. Ada lima gate di Masai Mara National Reserve. Selain Oloolaimutia, ada Sekenani, Talek, Sand River, dan Oloololo. Yang paling mudah dijangkau dari Nairobi adalah Oloolaimutia dan Sekenani.

Antrean mobil safari yang akan masuk ke Masai Mara National Reserve cukup panjang. Onesmus mengumpulkan paspor kami dan berjalan kaki ke loket.

Juli–Oktober adalah bulan yang tepat untuk bersafari ke Masai Mara. Saat itulah hewan-hewan bermigrasi ke sana. Selama dua hari, wartawan Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News