Mau Tahu Ciri-ciri Abu Bakr Siddiq?

Mau Tahu Ciri-ciri Abu Bakr Siddiq?
Kaligrafi nama Abu Bakr di Istanbul, Turki. Foto: Public Domain.

Pada zamannya, Abu Bakr dikenal sebagai satu di antara pemikir di kota Mekah yang memandang penyembahan berhala—wajib pula membayar--suatu kebodohan dan kepalsuan belaka.

Adegan tentang praktek berhala di Mekah pada masa itu, digambarkan dengan cukup baik dalam film Bilal.

Ketika orang-orang tidak percaya dan menganggap Muhammad hanya omong kosong saat menceritakan mengenai gua Hira dan wahyu pertama yang diterimanya, Abu Bakr langsung percaya.

Rasulullah berkata, “tak seorang pun yang pernah kuajak memeluk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu berhati-hati dan ragu, kecuali Abu Bakr bin Abi Quhafah. Ia tidak menunggu-nunggu dan tidak ragu ketika kusampaikan padanya.”

Jejak Abu Bakr—saudagar berpengaruh dan punya pergaulan luas—lah yang kemudian diikuti Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah Sa’d bin Abi Waqqas dan Zubair bin Awwam.

Sesudah mereka, atas ajakan Abu Bakr, banyak penduduk Mekah yang menerima Islam.

Ini sebetulnya beresiko. Mengingat sebagai saudagar, dia bisa kehilangan banyak relasi karena “garis” yang dipilihnya.

Sebelum menganut agama baru ini, tulis Haekal. Harta Abu Bakr tak kurang dari empat puluh ribu dirham yang disimpan dari hasil perdagangan. Dalam Islam, meski tetap berdagang, setelah hijrah ke Madinah, sepuluh tahun kemudian, “hartanya itu hanya tinggal lima ribu dirham…”

Sebelum masuk Islam, harta Abu Bakr tak kurang 40 ribu dirham. Dalam Islam, meski masih berdagang, hartanya tinggal lima ribu dirham.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News