Maureen, Bayi yang Terpaksa Cacat Jari Tangan

Ada Wacana, Disambung dengan Jari Kaki

Maureen, Bayi yang Terpaksa Cacat Jari Tangan
KORBAN: Maureen Angela dalam gendongan ibunya Linda Kurniawati di rumahnya di Cibodas, Tangerang, Banten (10/03/2011). Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Untuk operasi lanjutan, Linda mau asal pihak rumah sakit berani membuat pernyataan tertulis. Dia menyebut harus ada hitam di atas putih. "Sayangnya, hingga sekarang belum ada. Hanya omongan saja," ucapnya.

Sedangkan opsi menyampung jari kelingking kembali sempat memunculkan asa bagi Linda. Sayangnya, opsi tersebut ternyata harus memotong salah satu jari kaki Maureen. Lantas, potongan itu disambung ke jari kelingking tangan kanan Maureen.

Linda jelas menolak. Sebab, solusi tersebut bukan menyelesaikan persoalan kecacatan anaknya. Solusi itu hanya mengubah letak kecacatan Maureen dari tangan ke kaki.

Linda berharap, keadilan yang seadil-adilnya bagi Maureen akan datang. Baik itu dari pihak kepolisian, rumah sakit, maupun pemerintah. Linda berharap, anak pertamnya itu tidak menanggung malu ketika berkumpul dengan rekan-rekannya kelak. Maureen diharapkan tetap tegar ketika ditanya teman-temannya ; "Maureen, mengapa jarimu kok gitu?" (jpnn/c4/kum)


Kasihan Maureen Angela. Bayi 8 bulan itu mengalami cacat permanen: dua ruas jari kelingking tangan kanan hilang. Itu terjadi ketika dia dirawat di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News