Mayo Bali

Oleh: Dahlan Iskan

Mayo Bali
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu semua itu bisa direnovasi. Tapi mahal sekali. Lebih baik bangun baru. Atau lebih tepat lagi untuk rumah sakit dimaksud.

Berarti, semua itu harus dibongkar. Berani?

Itulah pertanyaan saya. Mungkin juga pertanyaan Anda. Mengapa?

Ada dua tempat keramat di situ. Yakni, satu kamar di lantai 3 (kamar 327) dan satu vila (vila 2401) di deretan vila itu.

Itulah vila dan kamar Nyai Roro Kidul. Si penguasa laut –bagi yang percaya. Itu juga kamar tempat Bung Karno bersemedi. Bukan hanya Bung Karno. Juga pelaku semedi lainnya.

Tentu saya juga beberapa kali memasukinya. Kamar 327 itu tidak pernah dibuka sebagai kamar tidur. Banyak lukisan si penguasa laut di temboknya. Juga banyak benda sesaji.

Atau hotel itu akan dipertahankan? Sebagai asrama perawat dan dokter? Dan vila-vila itu sebagai guesthouse para dokter spesialis terkemuka dunia?

Yang jelas, ide menjadikan kawasan itu sebagai wisata kesehatan sangatlah bagus. Ide tersebut hanya dimiliki orang yang punya pikiran besar. Pantai Sanur membentang di situ sampai 5,5 km. Matahari Bali juga terbit dari sini.

Sebagian orang Jakarta dan Surabaya semestinya pilih ke Bali. Kalau memang Mayo Amerika berada di situ sebagai jaminan mutu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News