Mayoritas Pekerja di Australia Sudah Ketagihan Bekerja dari Rumah

Mayoritas Pekerja di Australia Sudah Ketagihan Bekerja dari Rumah
Pekerja di Australia masih tetap ingin bekerja dari rumah beberapa hari seminggu walau nantinya pandemi sudah berlalu.

Sekitar 56 persen percaya di masa depan semakin sedikit orang yang akan memiliki pekerjaan yang tetap dan stabil (yang dimaksud dengan pekerjaan tetap adalah dengan masa kerja lebih dari dua tahun).

Sekitar 32 persen lainnya mengatakan pekerjaan mereka akan hilang dalam masa lima tahun.

Proses otomatisasi, saat tugas manusia digantikan oleh mesin atau robot, menjadi kekhawatiran utama dari para responden.

59 persen di antaranya khawatir banyak pekerjaan yang akan hilang, dan 44 persen mengatakan pekerjaan mereka sekarang terancam hilang karena otomatisasi.

Sekitar 61 persen dari mereka yang disurvei merasa pemerintah harus melindungi lapangan kerja, dan perasaan itu lebih kuat di kalangan responden yang berusia 18-34 tahun (63 persen) dibandingkan mereka yang berusia di atas 65 (50 persen).

Pekerja di bidang jasa dan industri hiburan yang paling merasakan dampak selama pandemi menghendaki pemerintah melindungi lapangan kerja, atau sebanyak 79 persen.

Pelonggaran perbatasan di Victoria

Laporan PwC ini muncul bersamaan dengan pembukaan negara bagian Victoria, dengan ibukota Melbourne, yang para pekerjanya mulai bersiap kembali ke kantor.

Mulai pukul 6 sore hari Jumat (26/03) nanti, batas kapasitas maksimal perkantoran sebanyak 75 persen tidak berlaku lagi sehingga semua pekerja boleh kembali bekerja di kantor seperti biasa.

Survei terbaru menunjukkan lingkungan kerja yang ideal bagi warga Australia adalah campuran bekerja di kantor dan dari rumah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News