Mayoritas Perempuan Korban Rokok

Mayoritas Perempuan Korban Rokok
Mayoritas Perempuan Korban Rokok
JAKARTA -- Dampak negative rokok dianggap sangat mempengaruhi kesehatan perempuan. Meski tidak menyandang  status sebagai perokok aktif, Kementerian Kesehatan (kemenkes) menganggap perempuan menjadi korban terbesar dari adanya dampak negative dari rokok.

"Ini terjadi juga pada perempuan yang menjadi perokok pasif," kata Menkes, Endang Rahayu Sedyaningsih. Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk tidak merokok selama satu hari pada Minggu (31/5). Sebagai wujud peringatan hari tanpa tembakau sedunia (HTTS).

Endang mengungkapkan, perempuan rentan terhadap penyakit yang timbul akibat rokok. Diantaranya kardiovaskuler, stroke, paru, kanker, dan kelainan kehamilan. Meskipun perempuan tersebut tidak menghisap rokok, kata Endang, mereka mendapatkan hak untuk dihindarkan terhadap perokok pasif.

"Sebab efeknya akan lebih kena jika perempuan hidup pada lingkungan perokok aktif," ujarnya saat Jumpa Pers di Kantor Kemenkes, Kemarin. Menghindarkan perempuan terhadap dampak negative rokok mampu membuat kesehatan diri dan janin mereka apabila sedang hamil.

JAKARTA -- Dampak negative rokok dianggap sangat mempengaruhi kesehatan perempuan. Meski tidak menyandang  status sebagai perokok aktif, Kementerian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News