Mayoritas Warga Afghanistan Pro-Amerika Belum Dievakuasi

Mayoritas Warga Afghanistan Pro-Amerika Belum Dievakuasi
Warga berusaha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). Foto: Antara/REUTERS/Stringer/FOC/djo

jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat kemungkinan telah gagal mengevakuasi mayoritas warga Afghanistan yang membantu mereka selama 20 tahun di negara tersebut.

Mereka ditinggalkan karena AS memprioritaskan warga negara sendiri dalam evakuasi yang berakhir pada pekan ini, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Rabu (1/9).

Penerbangan militer AS terakhir dari Kabul dilakukan pada Senin (30/8), menandai akhir dari operasi evakuasi yang membawa lebih dari 123.000 orang keluar dari Afghanistan dalam waktu kurang dari dua minggu.

Presiden Joe Biden telah berjanji untuk terus membantu 100 hingga 200 warga AS yang masih berada di Afghanistan dan ingin keluar dari negara itu.

Biden juga berjanji akan membawa keluar sekelompok besar warga Afghanistan yang berisiko bila tetap tinggal di negara itu, termasuk para mantan penerjemah untuk militer AS.

Saat ditanya berapa banyak warga Afghanistan sekutu AS dan keluarga mereka yang menjadi pelamar potensial untuk program Visa Imigran Khusus (SIV) dan masih berada di Kabul, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan mereka tidak dapat memberikan perkiraan jumlahnya.

"Tetapi saya akan mengatakan bahwa mayoritas dari mereka (warga Afghanistan sekutu AS yang masih tertinggal) hanya berdasarkan informasi yang belum tentu benar atau terpercaya tentang populasi yang dapat kita dukung," kata pejabat itu.

Sekitar 2.000 pelamar SIV dibawa ke AS sebelum evakuasi yang lebih luas dengan penerbangan yang dimulai pada pertengahan Agustus.

Amerika Serikat kemungkinan telah gagal mengevakuasi mayoritas warga Afghanistan yang membantu mereka selama 20 tahun di negara tersebut

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News