Mbah Marijan Pilih Bertahan

Tak Mau Ditertawakan Ayam

Mbah Marijan Pilih Bertahan
Anggota tim SAR membantu warga berusia lanjut turun dari kendaraan yang mengangkut pengungsi Lereng Merapi di Balai Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman (25/10). Pasca BPPTK menyatakan Gunung Merapi dalam status 'awas', warga mulai mengungsi. Warga berusia lanjut dan anak-anak menjadi prioritas untuk diungsikan. Namun sebagian besar warga di sekitar Gunung Merapi masih beraktivitas seperti biasa dan memilih untuk tinggal di rumah masing-masing. Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
SLEMAN - Tetap tenang. Itulah yang diperlihatkan Juru Kunci Gunung Merapi MNg Surakso Hargo atau Mbah Marijan menyikapi aktifitas gunung teraktif di Pulau Jawa ini. Mbah Marijan secara tegas menyatakan tetap tinggal di Kinahrejo meski terhitung sejak pukul 06.00 kemarin, status Merapi naik dari Siaga ke Awas.

"Aku krasan ning kene. Nek aku melu ngungsi, aku digeguyu pitik (Saya kerasan tinggal di sini (Kinahrejo). Bila saya ikut mengungsi, saya ditertawakan ayam)," tutur Mbah Marijan saat ngobrol dengan wartawan di kediamannya, kemarin.

Meski demikian, laki-laki yang telah berusia uzur itu mendukung langkah pemerintah melakukan evakuasi terhadap penduduk. Ia juga menyatakan tidak ada masalah bila penduduk tinggal sementara di barak pengungsian. "Nanging aku tetap ning kene (tapi, saya tetap di Kinahrejo)," tandasnya.

Menanggapi status Merapi, Mbah Marijan mempunyai pandangan sendiri. Menurut penerawangannya, erupsi Merapi akan mengalir di Kali Krasak dan Kali Gendol. Artinya, material lahar atau awan panas tidak akan melewati Kali Kuning dan Kali Opak.

SLEMAN - Tetap tenang. Itulah yang diperlihatkan Juru Kunci Gunung Merapi MNg Surakso Hargo atau Mbah Marijan menyikapi aktifitas gunung teraktif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News