Mbak Esti Ikut Diperiksa KPK di Kasus Dugaan Suap Edhy Prabowo

Mbak Esti Ikut Diperiksa KPK di Kasus Dugaan Suap Edhy Prabowo
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

KPK telah menetapkan tujuh tersangka kasus dugaan suap terkait perizinan ekspor benih lobster ini.

Ketujuh tersangka itu yakni mantan Menteri KKP Edhy Prabowo (EP), dua Stafsus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF) dan Andreau Pribadi Misata (APM).

Kemudian, Pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), Staf Istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih (AF), dan pihak swasta Amiril Mukminin (AM). Sementara satu tersangka pemberi suap yakni, Direktur PT DPP Suharjito (SJT).

Edhy bersama Safri, Andreau Pribadi Misanta, Siswadi, Ainul Faqih, dan Amril Mukminin diduga menerima suap sebesar Rp 10,2 miliar dan USD 100 ribu dari Suharjito.

Suap tersebut diberikan agar Edhy memberikan izin kepada PT Dua Putra Perkasa Pratama untuk menerima izin sebagai eksportir benur.

Sebagian uang suap tersebut digunakan oleh Edhy dan istrinya, Iis Rosyati Dewi untuk belanja barang mewah di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada 21-23 November 2020.

Sekitar Rp 750 juta di antaranya digunakan untuk membeli jam tangan Rolex, tas Tumi dan Louis Vuitton serta baju Old Navy.(tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Apa kaitan seorang mahasiswi bernama Esti Marina dengan kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster dengan tersangka Edhy Prabowo?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News