Mbak Rerie: Pengembangan Batik Berpotensi Memperkuat Diplomasi dan Ekonomi

Selain bisa digunakan untuk kepentingan diplomasi, batik juga bisa menjadi penguat sektor ekonomi. Sebab, industri batik melibatkan ribuan tenaga kerja pada industri terkait, dari hulu ke hilir. Antara lain, produsen malam, canting, kain, pengrajin hingga distribusi dan pemasaran.
Penguatan sektor ekonomi ini tentu berperan penting bagi eksistensi sebuah negara. Bahkan, saat ini ada kecenderungan perang bukan semata memperebutkan teritorial atau wilayah, namun juga dalam bentuk perang dengan tujuan penguasaan ekonomi.
"Salah satu yang harus diupayakan adalah bagaimana batik menarik bagi investor, tanpa menghilangkan jati diri batik secara budaya. Sehingga investor tidak melulu mengikuti selera pasar," jelasnya.
Karena itu Mbak Rerie berharap keterlibatan investor dalam pengembangan batik mampu meningkatkan eksistensi batik lebih luas lagi.(jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pengakuan terhadap batik sebagai warisan budaya nonbendawi oleh UNESCO harus dimanfaatkan secara optimal.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..