Medan Sulit, Mayat Ibrohim Digotong Enam Jam

Medan Sulit, Mayat Ibrohim Digotong Enam Jam
Jenazah yang diduga Ibrohim, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso, yang tewas dalam kontak tembak tepat pada peringatan HUT RI ke-71, saat dibawa masuk ke instalasi forensik RS Bhayangkara, Kamis (18/8) kemarin. Foto: AGUNG SUMANDJAYA/ Radar Sulteng/JPNN.com

jpnn.com - PALU – Satgas Operasi Tinombala sudah mengevakuasi jenazah yang diduga kuat anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), bernama Ibrohim, Kamis (18/8) . 

Anak buah Santoso itu tewas setelah terlibat kontak tembak dengan pasukan Satgas Operasi Tinombala, Rabu pagi.

Medan yang cukup berat dari posisi TKP kontak tembak ke wilayah pemukiman warga, mengharuskan aparat baru melakukan evakuasi pada Kamis kemarin, pukul 07.15 wita. Medan berat yang dilalui juga memakan waktu, sehingga tim evakuasi yang membawa jenazah Ibrohim, baru tiba di wilayah pemukiman warga sekitar pukul 13.15 wita, di Kampung Maros, Desa Uelempe, Poso Pesisir. “

“Jenazah kemudian kita bawa ke RS Bhayangkara sekitar pukul 14.00 wita,” ungkap juru bicara Operasi Tinombala, AKBP Hari Suprapto.

Menggunakan ambulance milik Bidang Dokkes Polda Sulteng, jenazah Ibrohim mendapat pengawalan 5 orang anggota Brimob selama perjalanan hingga ke RS Bhayangkara Palu. 

Ambulance yang mengantarkan jenazah  tiba sekitar pukul 17.30 wita dan langsung dimasukan ke dalam ruang Instalasi Forensik. 

Jenazah diterima Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum), Kombes Pol Helmi Kwarta. Kepada wartawan, Helmi mengungkapkan, bahwa saat ini Satgas III (tiga) Operasi Tinombala, yang dipimpinnya, tengah melakukan identifikasi lebih lanjut terhadap jenazah bersama tim dokter RS Bhayangkara dipimpin Kabid Dokkes Dr Iis Arifin. 

“Jenazah sudah kita terima, sekarang sedang diidentifikasi untuk dicek lagi ciri-ciri mayatnya juga memastikan identitas yang bersangkutan,” kata Helmi.

PALU – Satgas Operasi Tinombala sudah mengevakuasi jenazah yang diduga kuat anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), bernama Ibrohim,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News