Media Pengkritik Polisi Dipaksa Tutup, Petingginya Diciduk, Dimiskinkan Pula

Media Pengkritik Polisi Dipaksa Tutup, Petingginya Diciduk, Dimiskinkan Pula
Polisi Hong Kong makin represif sejak UU Keamanan pesanan Tiongkok resmi berlaku. Foto: Antara/Reuters

Polisi mengatakan 200 anggotanya menggeledah kantor Stand News. Tiga pria dan empat wanita yang berusia 34-73 tahun ditangkap atas dugaan melakukan "persekongkolan menerbitkan publikasi yang menghasut".

Polisi tidak menyebutkan identitas mereka, namun media mengatakan mereka adalah para mantan anggota dewan redaksi Stand News, termasuk penyanyi pop Denise Ho, mantan pemimpin redaksi Chung Pui-kuen, dan penjabat pemimpin redaksi Patrick Lam.

Reuters tidak bisa menghubungi para tersangka atau penasihat hukum mereka.

Ronson Chan, wakil editor penugasan Stand News dan kepala Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA), tidak ikut ditangkap.

Dia mengatakan polisi menyita komputer, ponsel, tablet, kartu pers dan rekening koran miliknya saat menggeledah rumahnya.

"Stand News selalu meliput berita secara profesional," kata Chan kepada awak media.

Sekretaris pemerintah Hong Kong John Lee mengatakan dirinya mendukung tindakan polisi.

"Siapa pun yang mencoba menggunakan karya media sebagai alat untuk tujuan politik atau kepentingan lain yang melawan hukum, khususnya pelanggaran yang mengancam keamanan nasional, mereka adalah elemen jahat yang merusak kebebasan pers," kata Lee.

Sekitar 200 polisi dikabarkan menggeruduk kantor media massa yang dikenal sangat kritis kepada pemerintah dan aparat keamanan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News