Mega Disarankan Temui SBY
Sabtu, 14 Maret 2009 – 15:16 WIB
Sementara, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Burhanuddin Muhtadi yang juga hadir sebagai pembicara di diskusi itu menilai, berbagai pertemuan antartokoh partai itu belum menggambarkan arah koalisi. Pertemuan-pertemuan itu belum satu pun yang membuat komitmen power sharing. Belum juga dibicarakan model koalisi, apakah bentuknya koalisi besar atau koalisi kecil.
Baca Juga:
Bahkan, dari pertemuan JK-Mega beberapa hari lalu, belum terlihat arah koalisi yang jelas. "Misalnya, bagaimana jika PDIP menang pileg, apakah JK mau jadi cawapres? Atau sebaliknya. Ini kan belum jelas sama sekali," ungkap Burhanuddin.
Dia menilai, kalau nantinya PDIP benar-benar jadi koalisi dengan Golkar yang tentunya juga akan bergabung partai-partai lainnya, maka justru sistem perpolitikan di negeri ini menjadi tidak sehat. Alasannya, gabungan perolehan suara kedua partai besar ini bisa mencapai 40 persen, belum lagi ditambah partai lain yang bergabung. "Kalau kaolisinya terlalu besar, maka justru akan melemahkan fungsi check and balances, parlemen menjadi tidak berfungsi," ujarnya. (sam/JPNN)
JAKARTA - Banyak pihak menilai pertemuan antar partai yang digelar sebelum pemilu legislatif digelar dianggap tidak banyak manfaatnya. Namun Partai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hutama Karya Group Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir & Tanah Longsor di Sumbar
- Polri-KKP Menggagalkan Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster
- KPK Bakal Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta
- Info Terkini dari KPK soal Aliran Uang Korupsi Telkomsigma
- Putri Zulhas Dampingi Mendag Bertemu Mahasiswa Indonesia di MIT
- Bu Tantri: PPPK Ini Dibebankan ke APBD, Anggaran Terbatas