Mega Disarankan Temui SBY

Mega Disarankan Temui SBY
Mega Disarankan Temui SBY
Sementara, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Burhanuddin Muhtadi yang juga hadir sebagai pembicara di diskusi itu menilai, berbagai pertemuan antartokoh partai itu belum menggambarkan arah koalisi. Pertemuan-pertemuan itu belum satu pun yang membuat komitmen power sharing. Belum juga dibicarakan model koalisi, apakah bentuknya koalisi besar atau koalisi kecil.

Bahkan, dari pertemuan JK-Mega beberapa hari lalu, belum terlihat arah koalisi yang jelas. "Misalnya, bagaimana jika PDIP menang pileg, apakah JK mau jadi cawapres? Atau sebaliknya. Ini kan belum jelas sama sekali," ungkap Burhanuddin.

Dia menilai, kalau nantinya PDIP benar-benar jadi koalisi dengan Golkar yang tentunya juga akan bergabung partai-partai lainnya, maka justru sistem perpolitikan di negeri ini menjadi tidak sehat. Alasannya, gabungan perolehan suara kedua partai besar ini bisa mencapai 40 persen, belum lagi ditambah partai lain yang bergabung. "Kalau kaolisinya terlalu besar, maka justru akan melemahkan fungsi check and balances, parlemen menjadi tidak berfungsi," ujarnya. (sam/JPNN)

JAKARTA - Banyak pihak menilai pertemuan antar partai yang digelar sebelum pemilu legislatif digelar dianggap tidak banyak manfaatnya. Namun Partai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News