Mega: Jokowi Bukan Boneka Saya

Mega: Jokowi Bukan Boneka Saya
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri besama Jokowi. Foto: JPNN.com

jpnn.com - MANADO - Sejak resmi mendapat mandat sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, serangan kepada Joko Widodo semakin bertubi-tubi. Ini pun diakui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Sekarang banyak yang coba menghalangi," kata Mega saat berkampanye di Lapangan Koni Sario Manado, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (31/3).

Karenanya, Mega mengajak masyarakat Sulut untuk memenangkan PDI Perjuangan di pemilihan legislatif 9 April 2014. Dengan kemenangan atau meraih minimal 20 persen, maka PDI Perjuangan bisa mengusung capres sendiri.

"Saya ingin buktikan di Sulut, saya minta bantu, kalau Pak Jokowi ingin jadi di ronde kedua (pilpres)," kata Mega.

Menurutnya, tanpa menang di pileg atau meraih minimal 20 persen, maka harus mencari gabungan dengan partai lain atau koalisi. Padahal kalau kita lakukan suatu tingkat gabungan, maka Pak Jokowi tidak akan berdiri dengan tegak sendiri. Karena seornag presiden harus tentukan sikap sendiri," ungkap Mega.

Dalam kesempatan itu, Mega juga menepis tudingan Jokowi merupakan capres bonekanya. "Beliau kalau jadi presiden, presiden boneka? Bonekanya siapa?" kata Mega.

Menurutnya, Jokowi merupakan kader partainya yang sudah tentu dirinya sebagai Ketua Umum-lah yang harus memutuskan siapa calon yang akan diusung sebagai capres. "Maka saya katakan Ir Joko Widodo. Bukan berarti dia boneka saya," kata Mega.

Mega beralasan pilihan jatuh kepada Jokowi bekas Wali Kota Solo itu adalah orang yang punya prinsip, keyakinan dan bagaimana mensejahterakan rakyat. "Saya sebagai ketua umum partai tidak sembarangan pilih seseorang sebagai presiden yang tridak bisa mensejahterakan rakyatnya," kata dia.

MANADO - Sejak resmi mendapat mandat sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, serangan kepada Joko Widodo semakin bertubi-tubi. Ini pun diakui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News