Mega Raup Untung dari Manisnya Gula Aren Lewat Program Hibah

Mega Raup Untung dari Manisnya Gula Aren Lewat Program Hibah
Mega berhasil mengolah dan mengemas gula aren menjadi komoditi yang mampu menembus pasar dalam negeri hingga Turki sebagai salah satu tujuan ekspornya. Foto: Humas Kementan

"Saat ini untuk rumah produksi gula aren Temon lebih fokus ke peningkatan legalitas, salah satunya ikut serta dalam program SNI dan BPOM MD. Alhamdulillah kini gula aren Temon sudah terlabeli halal, loh,” kata Mega.

Yang menarik, Mega tidak melulu fokus pada penjualan produk jadi gula aren, tetapi dia bersama kelompok taninya juga melestarikan pohon–pohon aren dari kelompoknya.

“Pohon-pohon aren inilah yang memberikan kami dan kelompok mata pencaharian sehingga kami mampu mencetak banyak produk berbasis gula aren. Maka wajib hukumnya kami pelihara dan lestarikan,” tegas Mega.

Ketika ditanya omzetnya kini, Mega menjelaskan kenaikan omset setelah menerima Hibah kompetitif sebesar 40 persen, dengan membuka beberapa link pemasaran ke depannya diharapkan dapat merangkak naik dan bisa memberdayakan petani aren se Kabupaten Pacitan.

“Alhamdulillah, kini kami sudah masuk ke pasar retail dan bersiap untuk memenuhi permintaaan mini cube dari Turki,” tambah Mega.

Tak lekas merasa puas, Mega telah menikmati manisnya untung dari mengolah gula aren.

“Tak hanya manis rasanya, bila diolah dengan baik gula aren ini pun dapat membuat hidup kita lebih manis dengan segudang manfaatnya serta peluang pasar yang menghasilkan cuan,” ujar Mega.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan jajarannya siap mewujudkan apa yang menjadi amanat dari Menteri Pertanian.

erempuan asal Pacitan ini berhasil mengolah dan mengemas gula aren menjadi komoditi yang mampu menembus pasar dalam negeri hingga Turki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News