Megawati Bertanya, Lalu Gubernur Bali Kemudian Mengembangkan Varietas Gemitir

Megawati Bertanya, Lalu Gubernur Bali Kemudian Mengembangkan Varietas Gemitir
Gubernur Bali I Wayan Koster (kiri) bersama rektor IPB Arif Satria (kanan) di Tabanan, Bali, Selasa (8/8). Dokumen DPP PDIP

"Ibu Megawati, suatu saat saya mendampingi beliau di Gianyar, ada dekorasi bunga Gemitir. Sambil jalan ke tempat acara, beliau melirik, kiri dan kanan, saya pikir beliau akan tanya. Benar saja beliau tanya, Koster ini dekorasi bagus, tetapi, kok, ini kuning semua. Saya bilang nanti saya bikin merah," kata Koster.

Selepas acara itu, dia menelepon seorang peneliti untuk mengembangkan benih Gemitir agar bunga tanaman itu tidak hanya berwarna dasar, yakni kuning.

Menurutnya, pengembangan benih Gemitir untuk warna baru dilaksanakan selama tiga tahun dan menghasilkan varietas warna merah hingga putih.

"Setelah ini jadi, ini kebahagiaan luar biasa. Pertama varietas bertambah, oranye, emas, merah, dan putih," ujar Koster.

Dia mengatakan benih Gemitir warna baru ini menjadi varietas asli Bali dan bisa menjadi tanaman unggulan dari provinsi di Pulau Dewata.

Menurut Koster, pengembangan varietas baru itu bisa menguntungkan dari sisi ekonomi apabila melihat konsumsi bunga Gemitir yang tinggi saat hari raya agama Hindu, seperti Galungan dan Kuningan.

Dia mengatakan hasil penelitian benih Gemitir jenis baru itu bisa menekan angka impor bibit tanaman yang sama dari Thailand.

Dia kemudian membeberkan angka pengembangan benih Gemitir hanya Rp 3 Miliar, sedangkan impor tanaman yang sama menghabiskan biaya Rp 30 Miliar pertahun.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengembangkan benih Gemitir varietas baru yang bermula dari pertanyaan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News