Megawati dan Sejumlah Tokoh Bicara Tentang Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan, Simak

Menurut Sudirta, pada Pembangunan Semesta Berencana dapat dilihat bahwa konsepsi komprehensif mengatur semua lini kehidupan bangsa.
Konsep Pembangunan Semesta Berencana, menurut Sudirta, semestinya mampu pendayagunaan kearifan lokal Bali sebagai pemeliharaan dan nilai-nilai dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat Bali dalam konteks kekinian dan masa depan.
Sudirta mengatakan masyarakat Bali meyakini konsep Tri Hita Karana adalah satu konsepsi yang mengintegrasikan secara selaras tiga komponen penyebab kesejahteraan dan kebahagian hidup.
Sudirta menjelasan konsepsi Haluan Pembangunan Bali 2025-2125 perlu disesuaikan dengan konsep pada Pembangunan Semesta Berencana.
Oleh karena itu, Sudirta mengajak untuk menyimak Pidato Presiden Soekarno di Depan Sidang Pleno Dewan Perancang Nasional tanggal 28 Agustus 1959, menyebutkan 4 Tolok Ukur Kekuatan Pembangunan Semesta Berencana.
Pertama, sebagai landasan bagi pembangunan yang integratif, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Kedua, pembangunan Semesta Berencana tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan fisik semata, tetapi juga membangun mental dan karakter bangsa Indonesia.
Ketiga, Pembangunan Nasional Semesta Berencana merupakan ekspresi dan pernyataan kehendak seluruh rakyat Indonesia melalui lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, bukan kehendak pemerintah semata.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan sejumlah tokoh berbicara dalam Seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke depan Era Baru Bali 2025-2125.
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- WN Yordania Hanyut Saat Berenang di Pantai Batu Belig Bali, Tim SAR Bergerak
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- EIGER Dukung Penuh IFSC World Cup di Bali, Bukti Komitmen Kembangkan Panjat Tebing di RI
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali