Megawati dan Sejumlah Tokoh Bicara Tentang Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan, Simak

Keempat, Konsepsi Pembangunan Nasional Semesta Berencana berorientasi pada pencapaian nilai-nilai spiritual dan material yang seimbang dan selaras.
“Ide Presiden Soekarno itu sangat relevan dengan kondisi bangsa hari ini untuk dapat bergerak dan maju bersama-sama sebagai satu kesatuan berbangsa dan bernegara,” ujar anggota Komisi Hukum DPR RI ini.
Untuk Bali, menurut Sudirta, penting untuk merumuskan roadmap atau Haluan Pembangunan Semesta Bali 2025-2125 berlandasakan Tri Hita Karana.
Tri Hita Karanapun dalam aktulisasinya bukan semata-mata budaya nilai, namun diwujudkan dalam budaya kelembagaan terutama dijalankan oleh lembaga adat: Desa Adat, Banjar, Sekehe dan Subak.
“Jadi, ide konsepsi Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang tidak saja membangun materiil tapi juga spiritual yang seimbang dan selaras,” ujar Sudirta.
Sebagai aktualisasinya, menurut Sudirta, ada 2 (dua) aspek penting sebagai unsur utama dalam Haluan Pembangunan Bali 2025-2125. Pertama, prinsip-prinsip direktif. Kedua, kebijakan dasar bagi Bali.
Terkait hal ini, Sudirta mengajak untuk kembali membuka pemikiran dari para pendiri bangsa.
Menurut Sudirta, ada 3 (tiga) konsensus dasar yang disepakati oleh para pendiri bangsa Indonesia ketika itu sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu Pancasila, UUD 1945, dan Haluan Negara.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan sejumlah tokoh berbicara dalam Seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke depan Era Baru Bali 2025-2125.
- 5 Rekomendasi Restoran di Bali yang Cocok untuk Keluarga
- Diskursus Modernisasi Hukum Acara Pidana: Isu Krusial Dalam RUU KUHAP
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- WN Yordania Hanyut Saat Berenang di Pantai Batu Belig Bali, Tim SAR Bergerak
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat