Megawati Ingin Regulasi Global untuk Cegah Kolonialisme Baru di Era AI

“Pancasila ini secara empiris berangkat dari realitas keterjajahan kami akibat imperialisme dan kolonialisme selama hampir 350 tahun,” kata Megawati.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di hadapan rektor universitas se-Rusia, di Kampus St. Petersburg University (SPBU), Rabu (18/9).
Para rektor hadir di acara Forum Kemitraan yang digelar SPBU dalam memperingati 300 tahun usia salah satu kampus terbaik di Rusia itu. Megawati diundang sebagai keynote speaker di acara tersebut. Pidatonya berjudul “Artificial Intelligence, Kemanusiaan dan Konflik Peradaban”.
Dalam rombongannya ke Rusia, Megawati disertai oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie.
Terlihat juga yang turut mendampingi Megawati, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Kesowo, dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian dan Wakil Kepala BPIP Rima Agristina. Megawati juga tampak ikut ditemani Herman Herry, anggota DPR RI serta Samuel Wattimena, anggota DPR RI terpilih. (tan/jpnn)
Megawati menceritakan bagaimana Proklamator RI Soekarno, pernah berpidato di Sidang PBB dengan judul “To Build The World Anew".
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Live Streaming Final Four Proliga 2025 Seri Solo: Menanti Aksi Megawati
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina