Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88
Lama Tak Pulang Kampung, Sekali Pulang Bawa Tujuh Anak
Rabu, 15 Juni 2011 – 08:08 WIB
Ketika Jawa Pos berkunjung kemarin siang, rumah tersebut kosong. Menurut cerita beberapa warga di sekitar rumah itu, Musijah dulu sempat bekerja sebagai buruh pabrik. Sementara itu, sebelum meninggal, Kamso dikenal sebagai pekerja serabutan.
Sejumlah tetangga mengungkapkan, keluarga Untung termasuk penduduk lama di kampung tersebut. Di rumah itu, awalnya Untung tinggal bersama orang tuanya. Pria yang disebut pernah mengenyam pendidikan di IKIP (sekarang Universitas Negeri Surabaya, Red) tersebut, menurut beberapa tetangga, sering tidak tinggal di rumah selepas kuliah.
"Kalau tidak salah dia dulu kuliah di jurusan bahasa Jerman. Wong sama anak saya satu pantaran dan kuliahnya sama-sama di IKIP," ujar Gumono. Nenek 70 tahun tersebut mengaku mengenal keluarga Untung sejak dirinya tinggal di Kampung Banyu Urip Kidul pada 1960-an. Tidak banyak tetangga yang tahu kehidupan Untung selama ini. Sebab, dia jarang terlihat pulang ke Surabaya. "Kadang pulangnya pas Lebaran. Kadang juga terlihat saat puasa. Jadi, ndak tentu," ujarnya.
Para tetangga juga tidak tahu kapan pastinya Untung menikah. Mereka hanya tahu Untung tiba-tiba pulang membawa istri dan beberapa anak. Pendeknya, di mata warga, Untung adalah sosok yang penuh tanda tanya. "Saya tahunya istrinya orang Bandung. Untung kabarnya juga tinggal di sana," papar istri purnawirawan Polri itu.
Tewasnya Untung Budi Santoso alias Khaidir, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Senin lalu (13/6), masih menyisakan pertanyaan: dia disiksa
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor