Melacak Peto Magek, Si Penyelundup Legendaris

Melacak Peto Magek, Si Penyelundup Legendaris
Lukisan Perang Paderi karya G. Kepper, 1900.

“Pusat perniagaannya di Pasaman,” tulis Gusti Asnan dalam disertasinya Trading and Shiping Activities: The West Coast of Sumatra 1819-1906.

Ia juga menjalin hubungan dagang dengan raja-raja dan saudagar-saudagar Tapanuli hingga Aceh, sebagai mitra dagang utama.

Bisnis Senjata

Peto Magek sudah menjadi saudagar besar di pantai barat Sumatera sebelum Belanda masuk, bahkan sebelum Perang Paderi.

Ketika Belanda mulai campur tangan dalam perang Paderi (1821-1838), sebagaimana ditulis H. Mas’oed Abidin dalam Sejarah Pemikiran Islam di Minangkabau, Peto Magek lah orang yang memasok meriam Inggris ke Bonjol.

Tak hanya dengan Inggris, Peto Magek berhasil pula menjalin hubungan “bisnis gelap” dengan A.F. van den Berg, mantan Assitent Resident Padang pertama. 

Van den Berg ini pernah jadi juru runding perdamaian antara Belanda dengan kaum Paderi pada 1825 dan 1826, ketika Belanda menjalankan strategi bertahan manakala sebagian besar tentaranya ditarik ke pulau Jawa menghadapi pasukan Diponegoro.

Kesal dengan kesuksesan “perdagangan gelap” Peto Magek, pemerintah Hindia Belanda naik pitam. 

DIA punya kebiasaan mendekuk-bunyikan jari tangan saat bicara. Dan bila omongan masuk, dijentikkannya jari itu.  Inilah hikayat Peto Magek,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News