Melambat, Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp 5.339 Triliun

Melambat, Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp 5.339 Triliun
Bank Indonesia. Foto: dokumen Indopos/JPNN

Menurut Onny, kondisi itu tercipta karena meningkatnya kewajiban sistem moneter nonresiden. Lagi pula, posisi cadangan devisa relatif stabil.

Onny menjelaskan, penyaluran kredit yang mengalami perlambatan terjadi pada golongan debitur korporasi dan perorangan.

Dua golongan itu memiliki pangsa 49,9 persen dan 46,1 persen dari total penyaluran kredit.

Namun, perlambatan pertumbuhan M2 masih tertahan oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah pada April lalu.

Terbukti, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat meningkat. Dari minus 9,1 persen (yoy) menjadi tumbuh sekitar 5,1 persen (yoy).

’’Ini sejalan dengan perlambatan rekening giro pemerintah pusat pada sistem moneter,’’ ujarnya.

Sampai bulan lalu, perlambatan uang beredar masih terjadi. Salah satu pemicunya adalah tingginya harga tiket pesawat yang mengakibatkan jumlah penumpang turun.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat penurunan jumlah pemudik dari jalur udara pada H-6 dan H-7 Lebaran kali ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat terjadinya perlambatan kredit perbankan pada April lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News