Melaut, Lima Nelayan Tersambar Petir

Melaut, Lima Nelayan Tersambar Petir
Salah satu nelayan asal Sampang yang tersambar petir di perairan Tanjungbumi, Bangkalan, Sabtu (31/1). FOTO: Radar Madura

jpnn.com - BANGKALAN - Lima nelayan asal Sampang tersambar petir ketika melaut di perairan Tanjungbumi, Bangkalan, Sabtu (31/1). Salah seorang di antaranya mengalami luka bakar serius. Bahkan, hingga kemarin (2/2), kondisinya masih kritis. Empat nelayan lainnya hanya terluka ringan.

Korban yang terluka parah tersebut adalah Molot, 45, warga Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Sampang. Dia terluka bakar di sejumlah tubuhnya. Empat nelayan lainnya yang tidak mengalami luka berarti adalah Moh. Ramli, 40; Syafi', 30; Busiri, 30; dan Khabir, 50.

Moh. Ramli yang juga pemilik kapal menuturkan tidak mendapat firasat apa-apa sebelum terkena musibah. Saat mereka tiba di Perairan Tanjungbumi sekitar pukul 07.30, hujan tiba-tiba turun.

Ketika Ramli menakhodai kapal, tiba-tiba terdengar suara petir yang sangat keras. Saking kerasnya sambaran petir itu, tubuh Ramli bergetar. Bahkan, tangan kanannya tiba-tiba terasa sakit dan membengkak. Saat masih mengerang kesakitan, dia melihat Molot sudah tergeletak di salah satu sudut kapal.

''Alhamdulillah, tidak sampai jatuh korban jiwa. Tetapi, teman saya yang bernama Molot mengalami luka bakar di bagian dada,'' kata Ramli kemarin (2/2).

Beruntung, ada perahu lain yang melintas. Saat itu nelayan di perahu lain tersebut langsung menolong mereka. Lima nelayan yang tersambar petir itu langsung dibawa ke daratan bersama perahu mereka. Saat ini perahu milik Ramli harus diperbaiki. Ramli berharap dirinya dan rekan-rekannya mendapat bantuan dari Pemkab Sampang. (via/fei/dwi/mas/jpnn) 


BANGKALAN - Lima nelayan asal Sampang tersambar petir ketika melaut di perairan Tanjungbumi, Bangkalan, Sabtu (31/1). Salah seorang di antaranya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News