Melayani Om-om, yang Dipikir Cuma, Duit, Duit dan Duit
Menurut Dian, Ayu juga korban trafficking seperti dirinya. Sepak terjangnya juga dimulai ketika sekolah. Karena sudah dewasa, Ayu banting setir menjadi mucikari. Menurut Ayu ketika itu, Dian bisa bergabung dengan kelompoknya untuk dijajakan ke sejumlah pria hidung belang.
''Istilah di kalangan kami dulu, sebagai pendatang baru saya perlu diacarakan terlebih dahulu," ungkapnya.
Sebelum menemui pria hidung belang, Ayu mendandani Dian. Termasuk, menyiapkan pakaian baru. Ayu pun membikin janji dengan pria hidung belang.
Biasanya Ayu mempertemukan dengan pelanggannya di sebuah supermarket di Jl Diponegoro. Ayu dan Dian berboncengan dengan sepeda motor. Sementara itu, pelanggan menunggu di tempat parkir supermarket tersebut. Sekali kencan, Ayu mematok Rp 800 ribu. Pembagiannya, Rp 600 ribu untuk Dian dan Rp 200 ribu untuk Ayu. (git/end/mas)
Sebuah yayasan sosial di kawasan Demak, Surabaya, menampung ABG-ABG korban trafficking. Di sana mereka "disembuhkan" dari trauma masa lalu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Irjen Fakhiri: Polri akan Merekrut 2.000 Pemuda Papua jadi Bintara
- Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Perairan Aceh Besar
- Mayat Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di OKU Timur, Tangan dan Kaki Terikat Tali Pelepah Pisang
- Tabrak Pasutri di Kawasan Bandara Soetta, Sopir Taksi jadi Tersangka dan Terancam 6 Tahun Penjara
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- 559 Pegawai Terima SK PPPK, Sadly: Ini Bukan Akhir dari Perjuangan