Melihat Dinasti Politik Malaysia Berebut Kekuatan
Dikritik karena Potensi Suburkan Budaya Korupsi
Rabu, 05 November 2008 – 09:28 WIB

Melihat Dinasti Politik Malaysia Berebut Kekuatan
Kancah politik di banyak negara, terutama di kawasan Asia, kental dengan hadirnya dinasti politik. Sebut saja keluarga Bhutto di Pakistan, Gandhi di India, Soekarno di Indonesia, dan Kim di Korea Utara. Malaysia pun tak ketinggalan ''menjaga'' tradisi tersebut. Yang juga tidak bisa diremehkan tentu saja keberadaan Anwar Ibrahim dan putrinya, Nurul Izzah Ibrahim. Keduanya menjadi anggota parlemen, dengan Anwar sebagai ketua kubu pembangkang alias oposisi.
Ingar-bingar politik di Malaysia tak jauh dari hubungan kekeluargaan. Beberapa politisi Negeri Ringgit itu memang mempunyai ikatan darah. Yang sedang disoroti adalah Najib Razak, putra Perdana Menteri (PM) kedua Malaysia, Abdul Razak. Bila aral yang melintang bisa dilalui, dialah yang bakal menempati kursi PM berikut, menggantikan Abdullah Ahmad Badawi.
Baca Juga:
Selain Najib, nama lain yang mempunyai hubungan keluarga adalah dinasti Mahathir. Generasi pertama dinasti ini adalah Mahathir Mohamad, mantan PM terlama Malaysia. Karir politik yang diretas Dr M itu diteruskan sang putra, Mukhriz Mahathir. Saat ini Mukhriz menantang menantu Badawi, Khairy Jamaluddin, dalam pemilihan ketua Muda-Mudi UMNO. Siapa pun yang menduduki posisi tersebut, bisa dikatakan sudah cukup dekat untuk melangkah menjadi ketua Partai UMNO maupun ke kursi PM.
Baca Juga:
Kancah politik di banyak negara, terutama di kawasan Asia, kental dengan hadirnya dinasti politik. Sebut saja keluarga Bhutto di Pakistan, Gandhi
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza