Melihat Kiprah Ece Dail Falahudin, Penapal Kuda Internasional dari Cianjur

Klien Indonesia Para Jenderal, Klien Singapura Mau Bayar Mahal

Melihat Kiprah Ece Dail Falahudin, Penapal Kuda Internasional dari Cianjur
PROFESI LANGKA: Ece Dail Falahudin di kompleks peternakan kuda di Bandung pekan lalu. Dia enjoy menjalani profesi yang masih dipandang sebelah mata itu. Foto: M. Amjad/Jawa Pos

jpnn.com - Penapal kuda kini menjadi profesi langka. Apalagi yang berkaliber internasional. Di antara yang sedikit itu, nama Ece Dail Falahudin termasuk pakarnya. Tidak heran bila beberapa negara sampai mengontrak dia.

Laporan Muhammad Amjad, Bandung

SABTU siang (29/11) itu peternakan kuda di kawasan Kavaleri Prompong, Lembang, Bandung, tertutup rapat. Pintu pagarnya digembok. Tidak sembarang orang bebas memasuki kawasan tersebut. Tamu yang ingin berkunjung mesti meminta izin lebih dahulu. Itu pun izin tidak serta-merta dikeluarkan.

’’Di sini penjagaannya ketat. Tamu harus minta izin dan untuk keperluan apa berkunjung ke sini,’’ ujar Asep, salah seorang petugas jaga peternakan milik seorang pengusaha itu, kepada Jawa Pos yang menemui di pos jaga.

Namun, begitu Jawa Pos menyatakan keperluannya dan sudah membuat janji dengan narasumber di peternakan tersebut, Asep baru mengizinkan masuk. Namun, syaratnya, tas tidak boleh dibawa keliling dan tidak boleh memotret.

Selama berada di kompleks peternakan kuda itu, Jawa Pos dikawal petugas. ’’Bapak menunggu di sini dulu sampai Pak Ece menyelesaikan pekerjaannya,’’ kata petugas tersebut.

Jawa Pos pun harus menunggu sekitar 30 menit sebelum akhirnya Ece Dail Falahudin menyelesaikan tugasnya menapal kaki kuda berjenis warmblood. Pria bertopi tersebut lalu keluar dari peternakan dan mengajak Jawa Pos duduk di dekat pos penjagaan.

’’Tidak semua tempat (di peternakan ini) orang diizinkan untuk foto dan berlama-lama di kandang,’’ kata pria 57 tahun itu. ’’Ini peraturan yang harus dipenuhi semua orang,’’ tambahnya.

Penapal kuda kini menjadi profesi langka. Apalagi yang berkaliber internasional. Di antara yang sedikit itu, nama Ece Dail Falahudin termasuk pakarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News