Memacu Downhill Membelah Perkampungan di Kaki Merapi

Memacu Downhill Membelah Perkampungan di Kaki Merapi
Peserta IDH Urban 2018 melakukan pemanasan track kawasan New Selo, Sabtu (31/3). Foto: Arief Budiman/Radar Solo

jpnn.com, BOYOLALI - Para penggemar olahraga sepeda downhill berkumpul di kawasan New Selo, Boyolali, pada Sabtu lalu (31/3). Mereka menguji kemampuan dan nyali di ajang kejuaraan Indonesian Downhill (IDH) Urban 2018.

Ketua IDH Parama Nugroho mengatakan, seperti ajang yang sudah-sudah, para peserta diuji untuk menaklukkan stiap track. “Dan itu tidak mudah,” ujarnya kepada Radar Solo.

Tahun ini, track New Selo cukup banyak berubah. Salah satunya penambahan  panjang lintasan menjadi 1.070 meter. Begitu pula dengan tingkat elevasi yang terhitung cukup curam, mencapai 120 meter.

Untuk mengganti bagian wallrock berm yang terkendala faktor cuaca, dibuat gap step up yang hanya bisa diakses riders kelas elite. Seperti di Marshall 5, dibuat dua jalur terpisah untuk elite dan hobi, yakni ada step up dengan gap untuk keamanan bagi riders elit.

Jumlah peserta di ajang itu mencapai 194 riders. Para riders ertarung di 11 kelas baik hobi maupun prestasi.

Kejuaraan IDH kali ini berbeda dibanding sebelumnya yang biasa melibas track turunan. Di sini, para peserta melalui track di permukiman penduduk.

”Peserta harus mendapatkan catatan waktu tercepat. Peserta akan mendapatkan tantangan tambahan karena aksinya akan langsung dilihat penduduk setempat. Ini sekaligus mempromosikan downhill ke penggemar sepeda gunung,” ungkapnya.

Track lebih ringan juga disiapkan untuk menstimulasi partisipasi riders pemula. Jika biasanya minimal dua kilometer untuk downhill, maka kali ini hanya satu kilometer.

Kabut tipis yang turun dari puncak Merapi ke arah New Selo saat ajang IDH Urban 2018 tak membuat para peserta urban downhill ciut nyali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News