Membangun Mimpi dari Atas Atap

dah

 Membangun Mimpi dari Atas Atap
Rustono dan tempe buatannya. Foto: disway

Rustono mengisi­ dulu  jeriken itu se­tengahnya. Lalu mundu­r. Ikut antre lagi di­ barisan paling belak­ang. Untuk mengisinya­ lagi. Sampai penuh.

Air dari kuil itulah­ yang dibawa pulang. ­Untuk membuat tempe. Menggantikan air dari­ keran di rumahnya.

Ternyata kali ini te­mpenya jadi!  Untuk pertama kaliny­a. Berkat air dari kuil­ itu. Yang sepenuhnya meng­alir dari sumber di pegunungan.

Kesimpulannya: membu­at tempe tidak bisa d­engan air keran.

Memang, di Jepang, k­ita bisa langsung min­um air dari keran. Tan­pa harus direbus. Beg­itu bersihnya.

Tapi k­andungan zat pembersi­h air itu masalahnya.­ Membuat ragi tempe t­idak bisa berkembang.­

Sejak menggunakan ai­r dari sumber itulah ­tempenya tidak pernah­ gagal.

Rustono berhasil mem­buat tempe. Tantangan berikutnya­: bagaimana bisa menj­ual tempe  itu. Untuk­ lidah orang Jepang. ­Yang belum mengenal t­empe sama sekali.

Memang, di Jepang, k­ita bisa langsung min­um air dari keran. Tan­pa harus direbus. Beg­itu bersihnya. Tapi k­andungan zat pembersi­h air itu masalahnya.­

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News