Membangun Pasar, Memajukan Perekonomian Lokal

Oleh: Nasrul Hadi

Membangun Pasar, Memajukan Perekonomian Lokal
Ilustrasi pasar. Foto : Ricardo

Namun, anggaran tersebut masih kalah jauh jika dibandingkan dengan anggaran yang dicanangkan untuk membangun Pasar Jongke yang bertempat di Jalan Radjiman, Pajang, Kecamatan Laweyan.

Anggaran untuk Pasar Jongke tersebut menggelontorkan dana sebesar Rp142 miliar, atau sekira enam kali lipat lebih besar dari Pasar Mebel Gilingan.

Terlepas dari perbedaan jumlah anggaran yang dicanangkan pada dua pasar tersebut, terdapat hal penting yang perlu untuk dicatat, yaitu berkaitan dengan urgensi pasar bagi keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Secara umum, pasar tradisional menjadi pusat sentral bagi hasil-hasil petani ataupun nelayan lokal untuk disalurkan kepada para konsumennya.  

Dalam konteks revitalisasi Pasar Mebel Gilingan dan Pasar Jongke, Gibran secara tidak langsung menyadari bahwa pasar merupakan sektor penggerak ekonomi kerakyatan.

Dengan adanya revitalisasi dua pasar tersebut, maka perekonomian masyarakat Solo setidaknya dapat terbantu dan tidak kalah saing dengan pasar-pasar modern.

Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya dari revitalisasi pasar tradisional adalah bahwa dengannya dapat menghilangkan stigma bahwa pasar adalah tempat yang serba kotor, kumuh, becek, dan tidak terawat.

Dengan melakukan revitalisasi, Gibran tidak hanya sebatas melakukan pembangunan pasar yang bersifat fisik tetapi juga non-fisik.

Selama dinakhodai oleh Gibran Rakabuming Raka, pembangunan Kota Solo terus meningkat signifikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News