Membedah Manfaat IA-CEPA Indonesia dan Australia

Membedah Manfaat IA-CEPA Indonesia dan Australia
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia the Hon.Mr.Scott Morrison MP di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8) siang. Foto: FB Setkab RI

Oleh karena itu, pemerintah perlu segera menyosialisasikan kepada pelaku usaha besar, menengah, dan kecil, perihal peluang besar tersebut.

Apalagi, kondisi perekonomian Australia relatif stabil sehingga kebutuhan terhadap produk-produk yang tidak dapat dihasilkan secara mandiri akan terus tinggi. 

Selain sosialisasi, hal yang tidak kalah penting adalah menggenjot produktivitas di sektor-sektor yang berpeluang besar merajai ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru.

Sejauh ini, pakaian jadi dari tekstil dan kayu olahan, masih menjadi andalan. 

Namun, tantangan untuk itu tidaklah mudah. Apalagi, industri tekstil dan kayu dihadapkan pada deretan tantangan yang tak kalah berat.

Tekstil dalam negeri harus bertahan dari serbuah produk-produk Tiongkok yang berkualitas, namun memiliki harga yang jauh lebih murah.

Selain itu, untuk kayu, ketersediaan bahan baku menjadi kendala mengingat hutan semakin gundul akibat pembalakan liar. 

Hal lain yang patut dicermati saksama adalah pemberian insentif bagi pengusaha berorientasi ekspor, terutama ke Australia. Insentif yang diberikan dapat dalam berbagai bentuk.

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor, Jumat (31/8), memiliki makna penting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News