Membedah Manfaat IA-CEPA Indonesia dan Australia

Membedah Manfaat IA-CEPA Indonesia dan Australia
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia the Hon.Mr.Scott Morrison MP di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8) siang. Foto: FB Setkab RI

Terlepas dari defisit tersebut, Kementerian Perdagangan melaporkan nilai perdagangan kedua negara Januari-Juni 2018 sudah mencapai 4,07 miliar dolar AS.

Terlepas dari fakta di atas, penandatangan kesepakatan penyelesaian negosiasi IA-CEPA merupakan angin segar di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Ketidakpastian itu dipicu perang dagang antara dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok.

Fakta tersebut menghadirkan kekhawatiran berupa tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. 

Tidak hanya itu, kesepakatan pekan lalu diyakini bakal meningkatkan ekspor Indonesia ke Australia.

Sebab, negara yang kondang karena gelaran turnamen tenis Grand Slam Australia Open itu membebaskan bea masuk impor menjadi nol persen untuk produk-produk Indonesia.

Dengan demikian, produk-produk Indonesia berupa otomotif, kayu, tekstil, dan lain-lain, dapat diakselerasi. 

Pembebasan bea masuk merupakan kemewahan yang harus benar-benar bermanfaat bagi Indonesia.

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor, Jumat (31/8), memiliki makna penting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News