Membina Semangat Persatuan Melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk

Membina Semangat Persatuan Melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk
Anggota MPR RI Moh. Nizar Zahro bersama Karo Humas MPR Siti Fauziah pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR lewat Pagelaran Seni Budaya Ludruk di Desa Juluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2019). Foto: Humas MPR

“Inilah tujuan diadakannya pagelaran seni budaya ludruk ini, untuk menyatukan semua masyarakat. Karena kita sama-sama menyadari bahwa yang kita urus adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara milik kita semua, bukan negara milik satu kelompok. Dan, inilah makna kita berbeda,” ungkap putra asli Madura, itu.

Apalagi, lanjut Moh. Nizar Zahro, di tengah situasi yang sulit seperti sekarang ini, seni budaya ludruk bisa menjadi salah satu alat yang paling efektif untuk bisa menyatukan rakyat dari semua suku atau etnis. Kebetulan penduduk Kabupaten Sumenep, baik warga pendatang dan penduduk asli, mereka sangat kompak.

“Tinggal sekarang, bagaimana melalui pagelaran ludruk ini rakyat Sumenep, khususnya kecamatan Saronggi, bisa guyub dan rukun,” ujarnya.

Berkaitan dengan sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), Nizar Zahro menjelaskan bahwa itu bukanlah tata urutan kenegaraan, melainkan hanya pengemasan saja. Intinya, ada empat hal pokok di negara ini yang tak boleh kita langkahi, yakni Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan Ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Jadi, lanjut Nizar Zahro, di negeri ini apapun bentuk kehidupan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. “Kalau bertentangan dengan Pancasila, itu berarti melawan hukum di Indonesia,” ujar Moh.

Begitu pula UUD NRI Tahun 1945 adalah hukum tertinggi di negeri ini. Kalau ada hukum lain bertentangan dengan konstitusi maka hukum itu menyalahi aturan yang ada di Indonesia. Misalnya, kalau ada Perda bertentangan dengan UUD maka wajib dibatalkan.

Selanjutnya, NKRI. Kita harus menyadari bahwa warga bangsa ini hidup di wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas hingga Pulau Rote. Kita hidup sebagai bangsa yang satu, yaitu Republik Indonesia.

“Tidak ada negara lain yang bisa hidup di Indonesia ini, selain Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Nizar Zahro. Dan, terakhir, adalah Bhinneka Tunggal Ika adalah wujud dari keberagaman kita.

MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk di Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Sabtu malam (20/7/2019).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News