Memegang Janji Selicin Lumpur

Empat Tahun Berlalu, Banyak Komitmen Belum Terpenuhi

Memegang Janji Selicin Lumpur
Memegang Janji Selicin Lumpur
Bahaya laten lain adalah bubble yang muncul sewaktu-waktu tanpa mengenal tempat. Menurut data di BPLS, per Mei 2010 terdapat 181 bubble yang muncul. Di antara jumlah itu, yang 84 masih aktif mengeluarkan gas dan lumpur. Sisanya, 97 titik, mati suri, namun bisa aktif lagi sewaktu-waktu.  Selain itu, ada bubble baru yang semakin merenggut dan mengancam keutuhan fasilitas umum. Salah satunya adalah semburan yang muncul dari bawah ubin ruang kelas SDN Ketapang. Lumpur berwarna kecokelatan mematahkan rekatan ubin yang tertata rapi sembari mengeluarkan suara mendesis.

 

Sampai sejauh ini, belum ada terobosan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi secara dini munculnya gelembung dan amblesan. Penangangan yang dilakukan BPLS pun hanya bersifat sporadis. Muncul masalah, baru ditangani.

Sofyan membantah tudingan bahwa BPLS tidak mengupayakan terobosan. Itu seakan-akan menilai BPLS tidak bekerja. Padahal, selama ini dia mengklaim masih terus bekerja.  Lulusan UPN Jogjakarta itu menjelaskan, bubble berasal dari kedalaman 800?1.200 meter di bawah permukaan tanah. ?Bubble itu muncul karena ada kantong-kantong gas yang lapisan di atasnya mengalami keretakan sehingga menjadi jalan keluarnya gas,? dalihnya.  Karena itu,  Sofyan menganggap munculnya bubble adalah fenomena biasa karena,  konon, tiga desa itu dulu berpermukaan pasir yang menjadi kantong gas. Karena itulah, Lapindo menggali gas di kawasan tersebut,? ujarnya. (eko/c1/kim)

 

SIDOARJO - Pada 29 Mei 2010 nanti, empat tahun sudah luapan lumpur panas menyembur di Sidoarjo. Semua berharap, empat tahun adalah masa yang cukup


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News