Menag Ancam Cabut Bantuan Calon Doktor yang Mengkhianati Pancasila

Menag Ancam Cabut Bantuan Calon Doktor yang Mengkhianati Pancasila
Menteri Agama Fachrul Razi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 5000 mahasiswa mendapatkan beasiswa program doktoral luar negeri dari Kementerian Agama. Menag Fachrul Razi pun mewanti-wanti agar para penerima bantuan dan keluarga besar alumni program 5000 doktor Kementerian Agama untuk tidak mengkhianati Pancasila.

"Pancasila sebagai ideologi bangsa harus terpatri dalam jiwa, fikiran, dan semua tindakan nyata saudara-saudara. Jangan sekali-kali, saudara ingkari atau khianati Pancasila ini," pesan Menteri Fachrul Razi dalam webinar bersama mahasiswa penerima program bantuan 5000 doktor luar negeri, Jumat (18/12).

Dia menegaskan, jika dari para penerima bantuan ini ternyata ada yang memiliki ideologi, paham, apalagi mengembangkan gerakan-gerakan yang menentang ideologi Pancasila, akan dicabut semua fasilitas dan pembiayaan  bagi yang bersangkutan.

Menurut Menag, anggaran program 5000 doktor bersumber dari negara. Mahasiswa penerima bantuan harus memiliki komitmen dan bukti nyata secara sungguh-sungguh untuk mencintai dan memperjuangkan negara ini.

"Bahkan, mereka yang menentang Pancasila ini harus mengembalikan semua fasilitas yang diterimanya itu ke kas negara. Hal ini penting saya sampaikan, agar jangan sampai uang negara itu diberikan kepada orang yang menentang ideologi negara," tegas Menag. 

Dia juga meminta isu-isu Islam Indonesia menjadi bagian dari kajian akademik. Hal ini penting dilakukan, agar kajian Islam Indonesia dapat dipromosikan kepada masyarakat internasional secara masif. 

"Anda merupakan duta akademik untuk memperkenalkan bagaimana sesungguhnya Islam Indonesia itu dengan baik. Oleh karenanya, karakter Islam Indonesia yang moderat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan pun patut untuk anda kuasai," tegas Menag.

Menteri Fachrul meminta para mahasiswa penerima bantuan meluruskan niat, bulatkan tekad. Yakinilah secara sungguh-sungguh, jangan separuh-separuh dalam mengikuti program 5000 doktor luar negeri. Sebab, tidak akan ada sebuah kesuksesan termasuk dalam studi, tanpa ada kesungguhan dan pengorbanan. Berani untuk sukses, harus berani untuk berkorban. (esy/jpnn)

menang mengancam mahasiswa penerima beasiswa doktoral di luar negeri bila menganut paham di luar Pancasila


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News