Menakertrans Bidik Pasar Tenaga Kerja Formal
Jumat, 14 Mei 2010 – 18:50 WIB
JAKARTA- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi membidik peluang pasar tenaga kerja formal. Peluang pasar untuk tenaga kerja formal atau semi informal ini dinilai masih banyak. "Selama ini Indonesia lebih fokus mengirimkan tenaga kerja domestik atau pembantu rumah tangga. Yang formal masih kurang dilirik," kata Muhaimin Iskandar pada JPNN. Untuk mengatasi masalah tersebut, Muhaimin mengatakan, pihaknya telah melakukan pembinaan terus menerus pada atase ketenagakerjaan. Di samping meningkatkan hubungan bilateral dengan negara-negara penempatan dalam koridor peluang pasar kerja. "Kami akan aktif berpartisipasi dalam pameran bursa kerja di empat negera penempatan. Selain itu kerja sama dengan sektor terkait dalam mencari peluang pasar kerja akan kita intensifkan lagi," terangnya.(esy/jpnn)
Dengan mengirimkan tenaga kerja formal, lanjutnya, sumber devisa negara semakin besar. Selain itu, dengan mengalihkan tenaga kerja PRT ke formal, akan meningkatkan citra Indonesia. "Tidak enak juga kalau kita dicap hanya bisa mengekspor tenaga PRT. Padahal kita punya tenaga kerja formal yang kualitas baik dan bisa bersaing," ucapnya.
Hanya saja upaya pemerintah mengalihkan pasar tenaga kerja ini menghadapi banyak kendala. Di antaranya belum maksimalnya peran atase ketenagakerjaan dalam menjalankan tugasnya. Sehingga peluang pasar yang ada, belum bisa dimanfaatkan secara maksimal di beberapa negara penempatan TKI.
Baca Juga:
JAKARTA- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi membidik peluang pasar tenaga kerja formal. Peluang pasar untuk tenaga kerja formal atau semi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- One on One Meeting, BRI & Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Kuartal I 2024, SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan