Menangis Histeris hingga Pingsan Mengenang Gani Dibunuh

Menangis Histeris hingga Pingsan Mengenang Gani Dibunuh
Aswati, kaka Abdul Gani saat menceritakan tekanan yang dialami adiknya semasa hidup. Foto Zainal Arifin/Jawa Pos Radar Bromo/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com PROBOLINGGO - Aswati, 46 belum menerima kematian adiknya, Abdul Gani yang diduga menjadi korban pembunuhan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi pada Rabu (13/4). 

Kesedihan masih dirasakan begitu mendalam. Aswati begitu emosional ketika Radar Bromo berhasil menemui di kediamannya di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur pada Jumat (30/9). 

Sampai saat ini, keluarga Gani masih belum bisa menerima kematian adiknya yang dibunuh secara tragis. 

Pihak keluarga meminta pelaku pembunuhan terhadap adiknya itu dihukum seberat-beratnya.

”Saya dan keluarga tetap tidak terima adik dibunuh dengan sadis. Dicekik, dibungkus, dan dibuang. Saya minta para pelaku supaya dihukum seberat-beratnya. Biar pelaku bisa merasakan bagaimana sakitnya disiksa dan dibunuh,” katanya sambil menangis.

Tidak lama bercerita, Aswati pun menangis. 

Aswati juga menunjukkan foto Gani bersama istrinya, bernama Yuni. 

Aswati pun akhirnya pingsan karena mengingat kejadian tragis yang menimpa adik kandungnya tersebut.

JPNN.com PROBOLINGGO - Aswati, 46 belum menerima kematian adiknya, Abdul Gani yang diduga menjadi korban pembunuhan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News