Menangis Histeris hingga Pingsan Mengenang Gani Dibunuh

Menangis Histeris hingga Pingsan Mengenang Gani Dibunuh
Aswati, kaka Abdul Gani saat menceritakan tekanan yang dialami adiknya semasa hidup. Foto Zainal Arifin/Jawa Pos Radar Bromo/JPNN.com

Sebelum pingsan, Aswati menceritakan bahwa Gani semasa hidup mengatakan jika punya masalah dengan Taat Pribadi. Hingga akhirnya, adiknya itu dibunuh.

Perkataan Gani yang diingat yang menunjukkan sedang memiliki masalah serius dengan Dimas Kanjeng adalah Maju kena mundur kena.

”Sebelum dibunuh, memang mengaku ada masalah dengan Dimas Kanjeng,” ungkapnya. 

Bahkan, dikatakan Aswati, sebelum terakhir Gani ditemukan tewas, sempat pamitan akan ada pertemuan dengan Taat Pribadi. 

“Terakhir mengatakan kalau akan melakukan pertemuan dengan Kanjeng (Taat Pribadi) di padepokan,” ujarnya. (mas/mie/jpg)

JPNN.com PROBOLINGGO - Aswati, 46 belum menerima kematian adiknya, Abdul Gani yang diduga menjadi korban pembunuhan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News