Menantu di Tengah Banyak Kontradiksi

Oleh Dahlan Iskan

Menantu di Tengah Banyak Kontradiksi
Menantu di Tengah Banyak Kontradiksi

”Masak saya harus dihukum karena memasang bendera negara?” katanya. Tentu sambil memaki-maki sang wali kota.

Wali kota tetap menganggap Trump melanggar perda.   

Di AS, soal bendera memang tidak dianggap sakral.   

Di acara resmi peringatan Hari Kemerdekaan Ke-240 Amerika pada 4 Juli lalu, saya hadir. Di kota yang paling bersejarah: Philadelphia. Tempat proklamasi kemerdekaan diumumkan pada 1776.

Untuk menghormati tuan rumah, saya mengenakan topi dan kacamata dengan corak bendera Amerika. Ternyata, saya lihat justru ada yang menggelar bendera Amerika di atas rumput. Di lapangan tempat acara berlangsung. Lalu, anak-anak duduk dan makan-makan di atas bendera itu.

Saya perhatikan, tidak satu orang pun menunjukkan reaksi kaget. Biasa saja.   

Saya juga melihat banyak gadis musim panas (pakai celana pendek yang minim) di acara itu. Yang celana minimnya bermotif bendera Amerika.

Sang wali kota juga tidak peduli apa yang dikibarkan Trump. Kini gugat-menggugat itu masih berproses di pengadilan.

”JABATAN” utamanya adalah menantu. Tapi, di mata Donald Trump, Jared Kushner melebihi ketua tim pemenangan pemilunya.    Mungkin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News