Menarik, Analisis soal Motif Pemanggilan Anies Baswedan dan Peristiwa 10 November

Menarik, Analisis soal Motif Pemanggilan Anies Baswedan dan Peristiwa 10 November
Gubernur DKI Anies Baswedan saat tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11) guna menjalani pemeriksaan kasus pelanggaran protokol kesehatan pada acara hajatan Habib Rizieq Shihab di Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Ricardo/JPNN.COM

Selanjutnya, ada penyambutan lain dengan jumlah massa yang banyak juga terjadi di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pria yang beken disapa dengan panggilan Aji ini juga menyinggung pelanggaran protokol kesehatan pada tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

“Seharusnya yang terbukti melanggar, itu kepala daerahnya dipanggil atau kapoldanya juga dicopot. Kan di pemberitaan juga banyak terlihat itu mengundang kerumunan massa,” jelas Aji.

Sementara itu, kata Aji, Anies Baswedan bersama jajarannya sudah melakukan langkah antisipatif dalam merespons kejadian di Petamburan.

Di antaranya, kata Aji, melalui wali kota Jakarta Pusat yang sudah melakukan langkah proaktif.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menegakkan aturan terkait protokol kesehatan dengan imbauan dan menjatuhkana sanksi denda hingga Rp 50 juta bagi Habib Rizieq.

“Jadi, pemanggilan Anies kami merasa terkesan bermotif politik. Pihak kepolisian seharusnya dari awal tegas melarang. Mulai dari proses penjemputan hingga terjadi kerumunan massa di beberapa acara yang dihadiri oleh HRS,” pungkas mantan anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.(gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

M Setio Ajiono sampaikan analisis tajam soal pemanggilan Gubernur Anies Baswedan oleh polisi.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News