Menculik Terinspirasi Adegan Sinetron
Sabtu, 19 Desember 2009 – 11:24 WIB
Menculik Terinspirasi Adegan Sinetron
A Hui tetap ngotot melakukan kekhilafan dan tega mengatur skenario penculikan Gerlin yang juga ponakannya untuk mendapatkan uang tebusan dari orang tua korban. Uang memberi alasan bahwasannya membutuhkan uang dalam jumlah banyak untuk membayar utang dan membuka usaha di Jakarta.
"Saya ini bekerja dengan orang. Saya hanya karyawan biasa di Jakarta. Saya juga punya utang yang harus saya bayarkan," tuturnya.
Ayah satu anak itu juga mengemukakan ingin menjadi sukses seperti keluarganya yang lain dan butuh modal usaha. Sayangnya, ia enggan menyebutkan berapa banyak utang atau modal yang ia butuhkan. A Hui sendiri mengakui, bahwasannya hingga saat ini ia masih berhutang sebanyak Rp50 juta kepada Buyung, ayah korban.
"Hutang saya ke bang buyung belum saya bayar. Saya minta maaf atas perbuatan saya," ujarnya.
BATAM- Inilah salah satu sisi buruk tontonan yang tidak mendidik di siaran televisi nasional kita. Karena sering menyajikan adegan bercerita penculikan
BERITA TERKAIT
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang