Mendagri Ajari Kiat Berkelit dari Tudingan Tak Netral
Jumat, 17 April 2009 – 12:25 WIB

Mendagri Ajari Kiat Berkelit dari Tudingan Tak Netral
JAKARTA – Rupanya tingkat kewaspadaan Mendagri Mardiyanto sudah cukup tinggi untuk menghindari munculnya tudingan pemerintah tidak netral dalam pelaksanaan pilpres mendatang. Sampai-sampai, Mardiyanto memberikan petunjuk teknis di lapangan bagi para aparat pemerintah yang akan membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melakukan pemutakhiran Data Pemilih Sementara (DPS) pilpres.
Saat memberikan arahan pada pembukaan rapat koordinasi nasional administrasi kependudukan (rakornas adminduk) di hotel Red Top, Jakarta, Jumat (17/4), Mardiyanto menyebutkan tiga kiat agar pemerintah tetap bekerja secara netral. Pertama, dalam pelaksanaan di lapangan saat membantu pemutakhiran DPS pilpres, petugas dari KPU yakni PPS, PPK, dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang harus berada di depan. Sementara, aparat RT/RW cukup di belakangan. “Karena kita hanya membantu,” ucap Mardiyanto.
Baca Juga:
Para perserta yang terdiri dari pejabat daerah yang terkait urusan kependudukan, menyimak secara serius wejangan mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Bahkan, mirip wartawan, peserta mencatat materi tersebut, karena Mardiyanto di awal pidatonya meminta para perseta mencatat hal-hal penting materi yang akan disampaikan.
Kedua, masih kata Mardiyanto, sebisa mungkin pada saat melakukan pemutakhiran DPS hingga penetapan DPT, ada saksi-saksi yang melihat. Termasuk pentingnya petugas dari Panwaslu untuk ikut menyaksikan. “Ketiga, bila diperlukan, dituangkan saja di Berita Acara yang diketahui oleh kepolisian,” ujar Mardiyanto. (sam/JPNN)
JAKARTA – Rupanya tingkat kewaspadaan Mendagri Mardiyanto sudah cukup tinggi untuk menghindari munculnya tudingan pemerintah tidak netral dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan