Mendikbud: Kuisioner Ukuran Kelamin dan Payudara Tabu

Mendikbud: Kuisioner Ukuran Kelamin dan Payudara Tabu
Mendikbud: Kuisioner Ukuran Kelamin dan Payudara Tabu

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyesalkan adanya kuisioner untuk siswa kelas 7 sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Sabang, Provinsi Aceh yang mengharuskan mereka mengisi tentang data kesehatan. Bahkan di antaranya ada pertanyaan terkait ukuran kelamin dan payudara siswa-siswi. Menurut Nuh,  kuisioner itu sama sekali tidak mendidik.

"Jelas kami keberatan. Sama sekali tidak mendidik itu. Tabu," tutur Nuh di Jakarta, Minggu, (8/9).

Di salah satu halaman kuisioner itu ada gambar contoh payudara, kelamin perempuan, dan kelamin laki-laki. Masing-masing ada 4 nomor dari gambar tersebut, dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Siswa disuruh melingkari salah satu nomor.

Formulir kuesioner tersebut terdiri dari enam halaman. Pada halaman pertama tertulis kata ’Rahasia’ dan ’Kuisioner Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Sekolah Lanjutan’. Banyak orangtua yang melayangkan protes atas hal itu. Sebenarnya, selain data ukuran kelamin dan payudara, data lainnya  ditanyakan tergolong wajar. Misalnya riwayat kesehatan, pernah pingsan, dan lainnya.

Nuh pun menganggap hal itu tidak etis untuk ditanyakan meski mungkin bertujuan baik.

"Bisa jadi tujuannya baik. Tapi kalau mekanisme seperti itu, ya saru. Sampeyan sendiri kalau dikasih kuisioner gitu juga bertanya-tanya, apa-apaan ini. Ini harus ditelusuri dulu, apa maksudnya," tandas Nuh. (flo/jpnn)

 


JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyesalkan adanya kuisioner untuk siswa kelas 7 sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News