Mendikbud: Lulusan SMK Jangan Hanya Jadi Tukang Kopi?

Mendikbud: Lulusan SMK Jangan Hanya Jadi Tukang Kopi?
Pelepasan praktik kerja industri (Prakerin) siswa SMKN 1 Tanjung Selor, Sabtu (11/3). Foto: Radar Tarakan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diminta tidak hanya menghasilkan lulusan yang jadi tukang kopi.‎

Menyiapkan kopi, menyajikan kopi, dan jadi tukang fotocopy.

Ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat peluncuran Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 2 (LSP P2) di Kantor Kemendikbud, Senin (13/3).

"Sesuai amanat Presiden Jokowi, Kemendikbud harus menguatkan sekolah kejuruan termasuk lembaga kursus. Menyiapkan sekolah kejuruan yang terampil dan tidak hanya jadi tukang kopi," ujarnya.

Penyiapan lulusan SMK yang terampil lanjut Muhadjir, tidak lepas dari penyediaan guru berkualitas.

Baik dari aspek pengusaan materi bidang studi, ketrampilan mengajar, kewirausahaan, dan ketrampilan dalam bidang kejuruan yang dimiliknya.

Itu sebabnya, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud akan melakukan uji kompetensi keahlian bagi guru produktif di SMK melalui sertifikasi kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Jadi guru diharapkan bisa membe‎ntuk dan menjadikan lulusan SMK yang memiliki kompetensi kerja sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri," terangnya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diminta tidak hanya menghasilkan lulusan yang jadi tukang kopi.‎

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News